Suatu hari, aku terdiam membisu...
Dia yang menatapku tajam, menusuk dinding-dinding perasaanku
Walau aku tahu, dalam bola matanya tak ada bayanganku sekalipun
Sosok wanita cantik dan rupawan yang ada
Aku pun hanya tertunduk, menunggu angin-angin cinta menyapa
Mungkin memang benar, menunggu itu melelahkan
Jatuh cinta itu menyakitkan
Diam itu penyiksaan
Tapi, bertindak juga memalukan
Aku harus bagaimana ? Sebuah titik kecil ingin terbang
Pergi mencari titik-titik lainnya, agar menjadi besar dan dilihat
Ku biarkan melody terus berdendang, mengiringi tangis ini
Ku relakan merpati terbang tinggi, mengepakkan sayapnya
Ketika aku ingin berhenti...
Arus deras ini terus membawaku pergi
Sungguh, aku tak bisa menaklukkan ini
Arus yang terlalu kuat untuk ku lewati
Tangis yang terlalu deras untuk ku hapus
Luka yang terlalu sakit untuk di sembuhkan
Tak ada jawaban dari semua usahaku
Justru menjadi air tenang menghanyutkan
Tenggelam...Tertimbun...dan Menghilang...
Puisi ini terinspirasi dari kisa MOS SMA, dimana (aku) mulai jatuh cinta pada seseorang tetapi seseorang itu lebih menyayangi teman (ku) sendiri. Mengapa judulnya Cinta 15 ? karna nomor urutnya 15 :)