cssmenu ul { margin: 0; padding: 7px 6px 0; background: #7d7d7d url(overlay.png) repeat-x 0 -110px; line-height: 100%; border-radius: 1em; font: normal 0.5333333333333333em Arial, Helvetica, sans-serif; -webkit-border-radius: 5px; -moz-border-radius: 5px; border-radius: 5px; -webkit-box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, 0.4); -moz-box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, 0.4); width: auto; } #cssmenu li { margin: 0 5px; padding: 0 0 8px; float: left; position: relative; list-style: none; } #cssmenu a, #cssmenu a:link { font-weight: bold; font-size: 13px; color: #e7e5e5; text-decoration: none; display: block; padding: 8px 20px; margin: 0; border-radius: 5px; -webkit-border-radius: 5px; -moz-border-radius: 5px; text-shadow: 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, 0.3); } #cssmenu a:hover { background: #000; color: #fff; } #cssmenu .active a, #cssmenu li:hover > a { background: #979797 url(overlay.png) repeat-x 0 -40px; background: #666666 url(overlay.png) repeat-x 0 -40px; color: #444; border-top: solid 1px #f8f8f8; -webkit-box-shadow: 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, 0.2); -moz-box-shadow: 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, 0.2); box-shadow: 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, 0.2); text-shadow: 0 1px 0 #ffffff; } #cssmenu ul ul li:hover a, #cssmenu li:hover li a { background: none; border: none; color: #666; -webkit-box-shadow: none; -moz-box-shadow: none; } #cssmenu ul ul a:hover { background: #7d7d7d url(overlay.png) repeat-x 0 -100px !important; color: #fff !important; -webkit-border-radius: 5px; -moz-border-radius: 5px; border-radius: 5px; text-shadow: 0 1px 1px rgba(0, 0, 0, 0.1); } #cssmenu li:hover > ul { display: block; } #cssmenu ul ul { display: none; margin: 0; padding: 0; width: 185px; position: absolute; top: 40px; left: 0; background: url(overlay.png) repeat-x 0 0; border: solid 1px #b4b4b4; -webkit-border-radius: 5px; -moz-border-radius: 5px; border-radius: 5px; -webkit-box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, 0.3); -moz-box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, 0.3); box-shadow: 0 1px 3px rgba(0, 0, 0, 0.3); } #cssmenu ul ul li { float: none; margin: 0; padding: 3px; } #cssmenu ul ul a, #cssmenu ul ul a:link { font-weight: normal; font-size: 12px; } #cssmenu ul:after { content: '.'; display: block; clear: both; visibility: hidden; line-height: 0; height: 0; } * html #cssmenu ul { height: 1%; }

Senin, 27 Maret 2017

Cerpen Dramatis


MIMPI ATAU NYATA ?
Kata semua orang, masa Remaja lah yang paling menyenangkan. Apalagi masa-masa SMP J, semua orang pasti punya kisah sendiri2 dong. Sekarang, aku sudah kelas 9 atau 3 SMP.Tak selama setahun aku berada di jenjang ini. Kurang lebih 8 bulan, dan aku akan pergi … melangkah ke jenjang yang lebih menantang yaitu SMA. Ini hanya sekedar ulasan saja ya teman.J
            Waktu SMP, banyak kenangan indah. Tapi, hanya sekedar kenangan persahabatan yang bisa ku ukir di sana ..tak seperti waktu SD, hehe. Belum tau cinta tapi sudah menjalani sebuah cinta.Salah satu nya aku dan Irfan.sudah genap 2 tahun lamanya aku dan dia tak bertemu, kalian pasti merasakan betapa rindu ini tak main main. Tak lupa selama 2tahun itu aku ucapkan selamat ULTAH 2X di tiap tanggal 20 November.Aku tak ingin dia Lupakan aku, aku ingin dia tau tentang ku.Tentang aku yang merindukan nya selama ini.Aku berusaha untuk meluangkan waktu untuk bertemu dengan nya.Setiap kali bertemu, hati ini tak henti henti nya berdegup kencang.Selalu ada air mata yang jatuh di pipi. Dan hanya satu yang terucap di bibir => (KERINDUAN) <= 
***
            Selang beberapa minggu, dia datang.Benar-benar Irfan yang datang menemui ku.Ingin rasanya ku tumpahkan rasa bahagia ku, rasa rinduku yang amat sangat dalam buat dia. Tapi,semua itu terhenti dengan senyuman kecil yang baginya itu indah J dan bagi ku itu istimewa. Akhirnya, mulai dari sini lah awal mula cerita kita …
            Di awali dengan saling komunikasi, kami semakin dekat. Waktu itu lah yang aku manfaatkan untuk banyak bertanya tentang bagaimana dia sekarang ?Dia masih dia yang dulu katanya, dia juga masih menunggu seseorang yang dia cintai terakhir kali selama 2tahun lamanya. Kata itu membuat ku tercengoh ?apakah mungkin itu Aku ? Mantan kekasih nya ?entah, aku masih Ragu tentang nya. Kembali aku bahas kisah-kisah masa lalu, dan dia masih ingat ?masih ingat semuanya. Aku tersenyum selebar mungkin :D sungguh aku takjub dengan nya, tanda apakah itu ?
            Banyak  tanda Tanya yang besar di hati ku, mungkin kah ini masa Pendekatan ? aku sampai-sampai sudah memikirkan itu. Sepanjang banyak nya sms masuk, Cuma sms dari dia yang buat aku semangat. Sering sekali aku memandang nya dari kejauhan setiap jam 5 sore, karna waktu itu dia lagi main sepak bola.Semua orang mengira aku dan Irfansudah jadian, hehe mungkin kita kelihatan gimana gitu.Sekitar tanggal 16-24 Juni dia dekat dengan ku.Banyak detik, menit, hari, minggu, dan bulan yang sudah kita lewati bersama.Hingga tiba pada waktunya. Dia menyatakan cinta, entah tanggal berapa tapi aku ingat kata-kata dari dia “1 7 U” itu adalah I Love U J, Sebuah nama yang tak asing lagi. Bahkan dulu, itu mempunyai arti I.rfan LOVE U.sy (nama ku)
Tetapi,Dia sakit, saat aku bilang “Maafkan aku, aku tak bisa sepenuhnya cinta tp aku sayang kamu.” Dia mungkin kecewa, tapi memang ini yang harus aku katakan, karena aku masih ada Mas Budi sang Kekasih. Menjelang malam, dia SMS (Lupakan aku, Hapus No ku, jangan lagi kamu muncul di depan mata ku karna itu hanya bisa membuat ku sakit.)Tak sedikit air mata yang aku tumpahkan di atas layar HP ku.Ku buang jauh2 HP itu, aku Sebal dengan sikap nya yang tak bisa mengerti aku dan hanya bisa memikirkan perasaan dia saja. Apa dia tak mikir bagaimana aku jika di begitukan ?akhirnya, itulah sms terakhir dari dia katanya pada waktu itu. Sudah cukup aku membalas banyak pesan buat dia. Dalam sekejab No nya lenyap dari Daftar Kontak HP ku.Selang 3 hari aku tanpa dia.
***
            3 hari yang cukup panjang waktu itu, aku sedikit merasa tenang. Di hari yang ketiga itu, malamnya aku pergi ke pasar malem sama temen-temen ku, sekali kali buat ngademin ati juga. Disana, kami happy2 aja, bahkan sangat fun banget. Tak lama kemudian, kami haus dan memutuskan buat beli  Es Lemon Tea. Di situ lah titik pertemuan kusama Ayah, Ibu dan adik nya Irfan. Di situ juga mereka mengingatkan ku sama Irfan, dalam batin ku bertanya apakah dia disini ?di dekat banyak nya kerumunan orang ? atau apakah dia melihat ku ? dimana dia sekarang ? akhirnya, bunyi dari Hp membangunkan ku dari banyak lamunan. Ada pesan, setelah ku buka ?itu Nomor nya Irfan yang hanya aku hafal 3 angka dari belakang. Isinya :
“Maafkan aku 3hari yang lalu, aku tak bermaksud mau nyakitin kamu, aku tau kamu menangis waktu itu, sekali lagi maafin aku ya ?tapi kenapa kamu gk bales sms ku ? apa kamu juga benar benar marah sma aku ? atau km jga kecewa sma aku ? 3hari lamanya aku kesepian tanpa kamu.Bls” begitu katanya, dan saat itu juga aku tak mampu membalas nya bahkan tak mau membahas tentang 3hari yang lalu. Akhirnya, aku langsung bales sms dari dia.
“Aku tak marah, aku hanya sedikit kecewa dengan sikap mu. Aku memang menangis tapi itu tak berarti kan buat kamu ?sudah lupakan saja tentang 3hari yang lalu, aku juga minta maaf ya ?” tak lama dia bales.
“iya,waktu itu aku hanya bercanda. Menguji sekuat mana dan setegar mana persaaan mu ?tapi ternyata kamu mudah rapuh ya ? aku jadi tak tega. Maafkan aku sekali lagi.” Aku kaget baca itu, lain kalimat berarti dia mempermainkan perasaan ku kan ??langsung aku bales.
 “Maksud mu apa ?tega ya kamu gitu sama aku ? sudah lah aku tak mengerti dengan ini semua.” Dengan rasa yang jengkel.
“Bukan gitu maksud ku, bener aku minta maaf ?di trima gak nih maaf ku ?” kata dia dengan entengnya, secepat kilat aku bales “iya.”
Dia juga bales “kamu Lgi apa ?” ak Cuma jawab “ main di PM” trus tak lupa aku sms dia lagi “kamu apa Lagi di Pasar Malem ?” dia jawab “ Iya kenapa ? aku Lihat kamu.”
Aku kaget untuk yang kedua kali nya.Aku langsung celingak celinguk cari dia kog gk ada. Tiba-tiba dia sms lagi “1-0 hahaha” Ternyataaaa….. !!!!!!!!!!!!!!!!ternyata diawali beli Lemon tea bsa berakhir sma dia lagi J. Malam itu aku sangat senang plus plus.
            Malam telah berlalu, esok kembali datang.Aku baru merasakan bahagianya dia telah kembali, dia mengulangnya lagi.mengulang persis seperti kejadian dahulu. Dia bilang bahwa kali ini dia SERIUS tidak main-main ingin menjauh dari ku dan ingin melupakan semua tentang aku L Air mata kembali mengalir dengan deras nya.Tiada henti henti nya, aku seperti kapas yang terombang ambing oleh angin L Aku rapuh bagaikan daun kering yang sekali pegang langsung hancur L Tak bisa aku berkutik lagi. Aku sudah sangat sangat SAKIT !!!tapi,hari-hari dengan Irfan adalah hari yang Indah menurut ku, Walaupun Sakit adanya.
***
            Hari dan Bulan sudah berganti, hingga Bulan Ramadhan datang,J aku dan Irfan sudah baikan, sudah seperti biasanya (sms’an,telfon’an dll.) dan di Bulan Ramadhan ini banyak perbedaan dari hari biasanya J yaitu jalan-jalan pagi :D setiap habis sahur, aku selalu rajin Subuhan J hehe tapi ada maksut lain, wkwkwk yaitu jalan-jalan with teman2. Waktu jalan-jalan kami sangat riang gembira bermain mercon :D benda berbahaya bahan api :D hehe tak lama kami berjalan santai, aku di kejutkan oleh sosok laki-laki pakai jaket panjang dan celana panjang pakai sarjadah :D (IRFAN) Yaaa benar sekali dugaan ku. Dia dataaangg Jbersama teman-teman nya :0
Pertama aku sangat malu menatap nya, karna kebahagiaan ku tak bisa di bendung lagi. Tapi, gurauan teman-teman nya yang riuh ramai membuat ku memberanikan diri melihat wujud asli diri nya berada di dekat ku, tak terasa aku tersenyum lebar buat menyambut nya J. Hal itu menjadi sebuah kebiasaan setiap hari Minggu di Bulan Ramadhan saat puasa. Aku bersama ke-4 teman ku (Liya,Dea,Shinta,dan Oki) menjadi sering bertemu dengan kawan nya Irfan (Irul,Ayis dll). Dan entah kenapa, tempat favorite kami untuk sekedar nongkrong itu sama yaitu berada di sebuah puncak Gunung Honey. (Lucu ya namanya) disana banyak banget yang mengunjungi karna kalau udah di atas sana kita bisa melihat suasana kota Girikarta yang indah di pagi hari.
Cara kita mendaki gunung tersebut hanya dengan berpegangan tangan satu sama lain, antara aku,Liya,Dea,Shinta, dan Oki yg paling akhir biasanya Aku … karna aku malu bila sudah nyampai di atas dan bakal ketemu Irfan :D Malu tapi Mau maksudnya Jhehehe ,. Di atas, aku dan teman2 biasanya perang mercon sama teman2 nya Irfan,  Aku suka banget mercon, tapi kalau di lemparin takut juga sih :D hehe, Aku suka cari kesempatan waktu itu dengan minta mercon ke Irfan supaya aku bisa Lihat sorot mata nya J (sssttt rahasia) Tapi kaya nya dia gk ngerti deh, malah teman nya yg mulai sorak sorak ..Tak terasa matahari sudah mulai menyengat tubuh, akhirnya kami semua pulang bersama. Aku pengen manggil dia tapi rasanya deg-deg’an gitu, haduuhh susah jelasin pokok’nya. Tapi, akhirnya aku berhasil juga manggil nama nya, dan hasilnya Nihil L teman2 nya lah yg justru noleh, bukan Irfan L
Saat aku dan Irfan menjadi sering bertemu, ada suatu hari yg mungkin bagi ku saat itu lah aku terakhir bisa melihat dia. Pagi itu aku di ikuti dengan teman2 ku sedang duduk seperti biasa di Gunung Honey begitu juga Irfan dan teman2nya.Saat itu juga aku sms Irfan.
“In, aku ingin kamu senyum sebentar saja sama aku.” Dia menjawab “Buat apa ?bukan nya aku sering senyum sama km ? Lgi pula aku juga malu ada teman2 km.”Lalu aku jawab “Ku rasa hari ini terakhir kita bertemu, coz nanti aku mau berangkat ke Ponorogo.Dan mungkin aku pulang saat Lebaran.” Dia jawab “kamu yakin ??tapi benar aku malu sama teman2 kamu. Kalau km nanti berangkat,besok tak bisa jalan2 lagi dong ?” Aku kemudian jawab “Iya, maaf ya.”Irfan jawab “Ya sudah tak apa2.Tapi aku bakal kesepian.” Aku jawab “ Bukannya masih ada banyak teman2 kmu jga masih ada Dea, Liya,Shinta juga Oki ?.” Dia jawab “Kan beda rasanya kalau tak ada kamu.”Aku jawab “hehe bisa saja.”
 Begitu isi sms ku sama Irfan pagi itu, dan saat kami semua pulang karna merasa matahari sudah mulai tinggi, Irfan memegang tangan ku dan dengan cepat aku tepis. Kemudian dia tersenyum dan aku balik senyum.Akhirnya, aku pulang dengan wajah berseri-seri.Sesampainya di rumah, aku mulai pamit dengan Irfan dan berangkat ke Ponorogo.
***
Di ponorogo, tak ada hal indah yang bisa aku lakukan seperti halnya di Girikarta desa tercinta ku.Aku hanya bisa menemani Nenek, menghibur adik ku yang masih seusia Balita dan membantu Bibi membersihkan rumah. Rutin dan hanya itu yang selalu aku lakukan di sana hingga berhari-hari. Hanya pesan dari Irfan yang bisa menghiburku dan menemani ku dari kejenuhan disini.Di pagi hari, Irfan sudah membangunkan ku lebih awal dari adzan subuh.Aku akhirnya juga bangun dan bergegas ke mushola untuk sholat berjamaah.Sesudah itu, aku dan Irfan sms’an.
Isinya begini, Irfan “Pagi My Princess, sudah bangun belum ?” Aku jawab “Sudah In, km Lgi apa sekarang ?”Dia jawab “Lagi jalan sama teman2 kaya biasanya.Duh sepi banget kalau gak ada km.” Aku kembali menjawab “Lha Dea,Liya,Shinta,dan Oki apa gak ada ?” Irfan jawab “Gak ada, Cuma ada aku dan teman2 ku di Gunung Honey sekarang.” Aku jawab “Sabar ya, kapan2 juga bisa lagi, kan tak harus pas puasa.” Dia jawab “Aku tak sanggup terlalu jauh darimu, kali ini aku benar2 merasa kesepian Princess, cepat pulang ya.” Aku lalu jawab “Iya,aku bakal pulang. Lagi pula aku tak jadi sampai Lebaran, kan tanggal 22 mau Reuni, jadi bisa buat alasan. Hehe” Dia jawab “Lalu km pulang nya kapan ?”Aku jawab “Mungkin nanti sore.” Irfan bales “Wah yg benar Princess ?Akhirnya.”Aku jawab “Iya, tunggu aku ya. J “Sms itu setidaknya mengurangi rasa bosan ku tinggal di sini.
Aku akhirnya mengambil keputusan untuk pulang nanti sore minta di jemput ayah, tapi Ayah tak bisa menjemput dan aku minta bantuan Paman ku tapi beliau juga tak bisa mengantar ku pulang. Dan akhirnya aku ngebis untuk pulang menempuh jarak yang begitu jauh nya.Sore ini, aku terasa ingin menangis karna tak ada yang peduli dengan diri ku yang hanya seorang diri di dalam bis. Jujur, ini memang pertama kali nya aku berada di bis sendiri dengan menempuh kota sejauh ini. Aku hanya seperti botol bekas yang di buang dan tak berguna lagi setelah awal nya sudah dimanfaatkan.Sepanjang perjalanan aku sudah meteskan air mata yang tak sedikit hingga mata ini bengkak tak bisa melihat sampai mana kah perjalanan di tempuh, dan untuk menghilangkan rasa sakit akhirnya aku berusaha tidur dalam sebuah kursi empuk dan nyaman. Setelah beberapa jam berada dalam Bis, akhirnya aku sudah hampir sampai di tujuan tinggal melewati beberapa kota lagi sih sebenarnya. Aku lalu buka telephone genggam ku dan melihat bahwa ini sudah jam setengah 5 sore dan ada pesan dari Irfan yang isinya “Sudah sampai mana Princess ?”Aku kemudian jawab “Aku tidak tahu sampai mana ini, tapi sudah hampir sampai kog.Kenapa ?” Dia jawab “Kira-kira jam 5 sudah sampai belum ya ?aku pengin kamu nanti kalau sudah sampai rumah main ke SMP ku ya ?” Aku lalu jawab “Loh memang ada acara apa di SMP mu ?iya kalau bisa.” Dia jawab “Aku lagi latihan sepak bola nanti jam 5 di Lapangan SMP,ya kalau kamu pengin Lihat kesini saja.” Aku menjawab “Ya nanti aku usahain.” Dia bales lagi. “Oke.”
            Akhirnya, Lama perjalanan yang ku tempuh kini aku sudah berada di kota tercinta ku Girikarta. Aku bergegas mengambil motor yang di letakkan di garasi sepeda. Tanpa basa-basi aku langsung mengajak Dea untuk menemani ku.Kita pun pergi ke Lapangan SMP untuk melihat Irfan bermain bola. Sesampainya disana, aku senang banget bisa melepas penat ku selama di bis dengan menghirup udara segar di sore hari dengan angin semilir yang begitu dingin. Apa lagi dengan pemandangan wajah Irfan hehehe. Di sana Irfan sering kali melambaikan tangan nya ke arah ku hingga teman2 nya mengira bahwa aku dan Irfan sudah jadian padahal belum. Aku tambah bahagia sore itu
***
Selang berjalannya waktu, Bulan Ramadhan sudah hampir berakhir. Mungkin,itu juga pertanda bahwa kisah ku dengan Irfan juga akan berakhir. Tepat pada hari Sabtu tanggal 18 Agustus 2012 adalah hari terakhir puasa, dan hari itu di gunakan sebagai hari untuk saling bermaaf-maafan antara teman2 ku dan teman2 nya Irfan. Rencananya, hari Sabtu itu kami semua kumpul di Markas kebangsaan yaitu Gunung Honey J pada jam 05.00 pagi atau habis subuh.Sebelum hari Sabtu datang, hari Jumat nya aku dan Irfan sempat sms’an membahas rencana esok hari. Rencana ku sama Irfan yaitu ingin bertemu dan duduk sampingan sambil ngobrol, sekalian juga aku ingin memberi dia Undangan Reuni SD yg akan di laksanakan tanggal 22 Agustus nanti. Aku sudah membayangkan hal-hal terindah yang akan ku ukir di sana. Duduk di samping nya, mendengar semua cerita hidup nya, Daann ? Oh iya, aku sempat lupa bahwa dia juga akan memberi ku hadiah. Tapi entah lah apa itu ??karna Irfan tak mau bicara apa yg akan dia berikan aku jadi lebih sering memikirkan nya J.
Hari jumat menjadi lebih cepat berlalu, rasanya tak sabar aku ingin bangun esok hari dan bertemu Irfan.Tapi, malam Sabtu yg Sunyi ini justru membangunkan ku dari banyak nya bayangan Irfan yaitu pesan dari nya yg menyatakan bhwa esok dia tak bisa datang.Betapa hati ini kecewa, rasanya ingin ku tumpahkan air mata ku. Namun karna sisi positif ku berkata, bahwa aku tak boleh sedih, aku tak boleh menangis, batin ku juga berkata bahwa bagaimana pun juga Irfan bukan siapa-siapa yang tak perlu di tangisin, tapi entah kenapa hati kecil ku turut berkata bahwa aku takut kehilangan Irfan dan aku sayang Irfan J.  Akhirnya, alasan jelas Irfan tidak bisa datang sudah bisa ku mengerti meskipun aku sendiri berat dan belum ikhlas. Irfan tak bisa datang karena dia ingin membantu Ibunya, jadi tak ada alasan aku marah sama dia hanya karna ibunya. Sebaiknya aku Ikhlas J.
***
Pagi telah tiba, ku mantabkan langkah kaki ku menuju suatu tempat yang tak asing lagi bagiku, Gunung Honey. Hari ini terlihat sangat sepi, tak ada satu pun orang selain aku,Dea,Liya,Shinta dan Oki karna mungkin esok sudah Lebaran kali ya, jadi semua orang mempersiapkan segala kebutuhannya beda dengan kami yang malah mempersiapkan mental buat acara pagi ini di Gunung Honey. Semua teman ku berantusias sekali, mereka tak sabar ingin bertemu teman2 nya Irfan.Tapi, aku tidak. Tak ada semangat sama sekali pagi ini.
Tak lama kemudian, rombongan nya Irfan atau sebut saja teman2 nya Irfan datang.Betapa senang nya teman2 ku hingga tampak dari wajah mereka masing-masing.Aku merasa hari ini sungguh membosankan.Selagi teman2 ku saling bercerita dan bercanda dengan teman2 nya Irfan, aku justru lebih memilih sms’an dengan Irfan. Aku sms dia duluan pagi ini
“In, kamu gimana ?sudah berangkat belum ? aku bosan banget di sini tak ada kamu.”  Dia kemudian bales.“Belum, tapi sebentar lagi berangkat. Sebenarnya aku juga pengin  datang tapi bagaimana lagi ? aku harus membantu Ibu ku.” Aku kemudian menjawab “Iya in aku tau itu, tapi aku benar2 kecewa.Ini kan hari puasa terakhir, rencana juga sudah tersusun dengan baik tapi malah terbuang sia-sia.”Dia jawab “Begitu yang aku rasakan waktu itu saat kamu taka da princess. Kesepian, tapi kamu kenapa malah kecewa ?niat ku kan ingin membantu Ibu ku ? justru aku yang seharusnya kecewa karena kamu tak bisa mengerti keadaan ku.” Begitu penjelasan Irfan yang membuat ku kaget dan sedikit takut kalau dia marah.Kemudian aku bales “Maafin kau, ya sudah aku mengerti kok. Kamu marah sama aku in ?” dia hanya menjawab dengan singkatnya “Tidak, buat apa marah ?” aku kemudian jawab “ yang benar ?” dia bales lagi “Benar, ya sudah ya aku mau berangkat dulu. Bye” itu lah sms terakhir dari dia pagi itu.
Semua orang bingung memandangi aku yang mungkin tampak jelas lagi gelisah, tapi tak ada yang peduli.Aku pagi ini benar2 pengin segera pulang.Dan akhirnya, saat hari menjelang siang kami semua pulang.Teman2 ku tampak wajah nya berseri-seri tapi aku tidak.
Sesampai nya di rumah, aku melakukan aktifitas seperti biasa yaitu bersih2 rumah.Sekira nya sudah bersih, aku kemudian mandi dan beres2 diri. Ketika jam menunjukkan pukul 10.00 pagi, aku merasa sangat mengantuk. Tapi, aku masih sempat membuka Facebook saat itu, dalam batin berkata bahwa semoga Irfan juga Online.Ternyata dugaan ku benar, di pemberitahuan akun ku Irfan baru saja mengirim dinding ke Shinta (teman ku).Sayang nya saat aku ingin membuka, jaringan nya gagal-gagal terus.Akhirnya, aku berniat untuk sms dia saja.
“In, kamu lagi apa ?” dia kemudian bales “Lagi Facebookan.” Aku kemudian jawab “Sibuk ya ?sms’an bisa tidak ?” dia jawab “Fb’an saja.” Begitu balas nya singkat. Aku mulai curiga, apa yang terjadi pada Irfan ?apakah dia masih marah sama aku ? atau dia benar2 lagi sebal sama aku ? atau apa yaa ? banyak rasa khawatir yang memenuhi pikiran ku. Akhirnya, aku tak mau ambil pusing.Aku kemudian tertidur dengan lelapnya.
***
Setelah jam menunjukkan pukul 13.00 siang, aku terbangun dengan kaget nya. Mengingat apa yang terjadi di akun Facebook ku ?tak terasa lama sudah aku tertidur hingga melupakan Irfan, akhirnya aku buka HP dan disana ada 3 pesan, tetapi bukan dari Irfan melainkan dari Shinta (temanku). Aku mulai curiga dan sangat khawatir, apa sebenarnya yang terjadi ??????????
Setelah perlahan aku buka pesan nya, sungguh panjang isi pesan itu yang menjelaskan bahwa itu yang menulis bukan Shinta tapi Irfan.Begini kata Irfan.
1.      “Ya gak papa kok, aku sudah ngelupain semua’nya, aku sudah kubur semua kenangan ku, aku gak mau ungkit-ungkit masa lalu ku. Bilang sama dia seperti ini ya dek ?.”
2.      “Dan bilangin juga dek, maaf kalau aku sudah ganggu dia selama ini, aku gak bermaksud gitu kok dan maaf kalau selama ini aku membebani dia. Maaf sekali lagi, mendingan dia lupain aku, aku  gak bakal ganggu dia lagi kok.”
3.      “Aku sudah males kenal dia lagi, bilang buat dia, aku berterima kasih atas semua yang dia berikan pada aku, kalau kamu ketemu dia, soal undangan aku gak perlu, karna aku gak mau datang pas reuni nanti.”
Benar-benar sakit aku membaca semua pesan itu, awalnya aku sangat bingung apa maksud nya Irfan dengan semua yang dia lakuin ke aku ?apa belum cukup dia buat aku menangis ? aku merasa sangat hancur hari ini. Tapi, akhirnya aku tau kenapa dia seperti itu.Itu karena dia tahu kalau aku kekasih nya mas Budi. Tapi bukankah awalnya aku sudah bilang ???aku benar2 serba salah saat itu.
            Perasaan pahit pun mulai aku rasakan hingga ke seluruh tubuh ku.Aku lemas tak berdaya melihat kenyataan ini, seorang Irfan yang dulunya aku rindukan, yang dulu nya datang dengan damai, kini pergi dengan luka yang dalam. Aku merasa bahwa apa yang aku lakukan di Gunung Honey bersama Irfan hanyalah mimpi belaka. Irfan itu seperti sosok titipan Allah yang suatu saat bisa pergi kapan saja.Tak ada kata indah yang bisa ku ucapkan lagi. Hanya kata terakhir untuk Irfan yang di sana “Aku tak akan pernah bisa melupakan mu, bagimana pun juga kamu adalah teman terbaik ku. Bahkan kamu adalah sahabat ku yang tak semudah itu aku pergi dan melepas bayangan mu in.” cukup itu yang aku kirim untuk Irfan yang akhirnya Irfan sudah tak berani membalas nya lagi,dan dia berniat untuk mengganti nomor nya.
            Suasana kembali seperti dulu lagi, saat awal nya aku jauh dari Irfan, jauh dari kata komunikasi dan jauh dari kata berteman.Pedih dan sakit rasanya, jika dia tahu.Perasaan ku sudah ku tulis di sebuah cerpen ini.Dan aku berharap dia mengerti dan mengenangku walau hanya sebuah cerpen.
            Selamat Tinggal Irfan …………………………………………………………….

TAMAT