ROMANTIC
DAY
“Lihat pa, anak kita
cantik seperti Bidadari.” Kata Verly terkagum-kagum.
“Tentu saja, mama nya kan juga
cantik jadi menurun ke anak kita.” Canda Steven.
Suasana bahagia terlihat pada lesung
pipi Verly yang sedari tadi terus memandangi buah hatinya yang baru saja dia lahirkan
tanggal 01 Januari. Bayi perempuan Verly dan Steven mereka beri nama “Ataya”
yang berarti putri cantik nan anggun.
***
Setelah menginjak usia Remaja, Ataya
tumbuh menjadi wanita yang lemah lembut, anggun, seperti bundanya. Dia sekarang
sudah kelas IX SMP Melati Asih. Dikenal sebagai sosok yang pendiam namun juga
ramah. Banyak teman-teman Ataya yang menyukainya. Para gurupun menyayangi Ataya
karena selain cantik nan anggun, Ataya juga pandai bernyanyi dan nilai
akademisnya pun di atas 90.
“Ataya,nanti latihan vocal bersama
Leonard ya di ruang kesenian setelah istirahat pertama. Ibu tunggu.”
“Baik bu, nanti Ataya kesana.” Jawab
Ataya ramah
Ataya menjadi sangat dekat dengan
Leonard sang Gitaris dari SMP Melati Asih karena sering bertemu bahkan berlatih
bersama.
“Hay Ataya, aku sudah menunggumu
dari tadi !” Sapa Leonard
“Benarkah ?” (sembari tersenyum)
“Heemm…” (mengangguk-anggukkan kepalanya)
Lagu yang Ataya nyanyikan selalu
diambilnya dari perasaan Ataya. Dia pernah menyanyikan Lagu “Romantic Day” saat
melihat kedua orang tuanya berdansa laksana putri dan pangeran, dia pun
seolah-olah mendalami perasaan ayah dan bundanya saat itu. Suara Ataya yang
sangat Istimewa memperlihatkan bahwa dia seperti manusia sempurna yang tak ada
kekurangannya sedikitpun. Tapi itu tetap tidak mungkin, Ataya tetap ada
kekurangannya yang kita belum mengetahuinya.
***
2
tahun kemudian, Ataya sudah memasuki kelas XII SMA Putri Indonesia. Seiring
berjalannya waktu, dia semakin terlihat sangat cantik saja. Sesuai nama
sekolahnya, disana khusus untuk siswi perempuan saja. Dan Ataya dipilih menjadi Miss Indonesia yang
mewakili sekolahnya karena termasuk wanita tercantik. Dengan memakai Kebaya
corak putih gading, Ataya terlihat sama persis seperti putri keraton. Walaupun
sekarang Ataya menjadi wanita terpopuler, dia tetap rendah hati dan ramah pada
siapa saja.
Namun,
di SMA Putri Indonesia ini Ataya merasa kehilangan. Apalagi kalau bukan bakat
menyanyi nya dan sang Guitaris yang selalu mendampinginya dahulu. Karna di SMA
nya tidak ada Ekstra Menyanyi, maka Ataya mengambil jadwal di luar jam
sekolahnya. Dan siapa kira, bahwa Ataya bertemu dengan Leonard kawan SMP nya
dahulu yang sekarang masih menjadi sang Gitaris berbakat.
“Ataya
kan ?” Sapa Leo
“Iya,
kamu Leonard ya ?”
“Yoi,
sudah lama sekali tidak bertemu. Beruntung juga aku hari ini, dan kamu menjadi
semakin manis saja. Hehehe” Gurau Leo
“Kamu
ada saja yang diomongin. Hemm sekarang nglanjutin kemana Leo ?”
“Ke
SMK Musikal Bandung, kamu sendiri ?”
“Wah,
pasti enak ya sekolah yang sesuai banget sama bakatmu. Aku di SMA Putri
Indonesia.”
“Loh,
kamu juga pas banget disana. Pasti sudah jadi Miss terpopuler kan disana ?”
“Iya,
tapi kan tidak sesuai keinginan ku. Aku ingin jadi penyanyi bukan model.” Jawab
Ataya
“Setuju
banget deh aku kalau kamu jadi penyanyi, terus aku jadi Gitaris nya. hehe kan
pas.”
“Bagaimana
kalau kita jadi satu Group saja di tempat LES ini ?” saran Ataya
“Mau
banget Ataya. Yes yes yes…” (sambil ceringas-ceringis)
***
Ataya
semakin disibukkan oleh jam tambahan music yang digelutinya. Dia jadi sering
pergi bersama Leonard untuk berduel. Bunda Ataya juga mendukung atas bakat
putrinya. Seiring waktu, Ataya merasakan hal yang berbeda pada Leo begitu juga
sebaliknya.
Sore
ini, Leonard mengajak Ataya pergi ke taman desa mereka dengan alasan berlatih
memadukan music.
“Apa
yang ingin kita nyanyikan ?” Kata Ataya membuka pembicaraan.
“Bagaimana
kalau Lagu Cinta ?” Jebak Leo
“Cinta
? cinta yang bagaimana ? kamu kan tahu sendiri kalau aku menyanyi sesuai dengan
perasaan, tapi aku belum pernah merasakan cinta.” Polos Ataya.
“Hemm,
bukan itu maksudku Atayaaa !!” (Kesal)
“Lalu
apa ?” (Datar)
“Be
be gini, aaaku suka sama kamu Ataya.” (Kikuk)
“Suka
apa ?” (Masih juga Datar.)
“Huaaaaa
!! Atayaaa, aku cinta sama kamu.” Teriak Leonard, hingga orang-orang melihat
mereka.
“Ha
?” (Kaget tapi tetap Datar.)
“Kamu
gemesin kalau bingung begitu, ya sudah tidak usah di bahas ya.” Akhir kata
Leonard. (nyerah)
Di
balik perasaan Datar nya Ataya, dia mengerti maksud Leonard dan dia juga ingin
mengatakan bahwa dia juga suka padanya. Namun, Leo keburu berganti topic jadi
Ataya menunda perasaannya.
“Aku
punya Lagu buat kamu Ataya, dengerin ya.” (sembari main gitar. Huuu soo sweet)
* Semoga kau mengerti,Aku dan perasaan ini,Harusnya kau sadari,Betapa besar cintaku ini * (Republik - Aku dan Perasaan Ini)
“Leo,
sebenarnya aku juga suka sama kamu.” (Tersipu)
“Haa
? Sungguh ?” (Kaget campur bahagia)
“Iya.”
(Datar)
“Coba,
buktinya apa ? nyanyi’in Lagu Cinta kalau begitu.” Tantang Leonard.
“Baiklah.”
(Bersiap bernyanyi)
** Jujur saja ku tak mampu
Tuk pergi menjauh darimu
Meski hatiku rapuh
Kau tak di sampingku setiap waktu
Ku sadari aku cinta padamu
Meski ku bukan yang pertama di hatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintamu yang terbaik ** (Cassandra-Cinta Terbaik)
“Terima kasih putri. Suaranya merdu
sangat. Hehe”
“Sama-sama, terima kasih juga.”
“Oke-oke, Ehemm cek 123.. yay, Ai Lof
yu.” (Cengar-cengir)
“Ha ? Apa Leo ? Ai Lof yu ? hehehe, me
too deh.” (menahan tawa)
“Iya, bukannya benar artinya aku cinta
kamu ?” (Bingung)
“He’em.” Akhir kata Ataya.
Mereka
jalani hari-hari dengan penuh kasih sayang dari hati mereka yang paling dalam.
Dengan tanggal jadian saat Ataya genap 17 tahun (wow banget)
***
Bernyanyi
dan bermain gitar memang pasangan yang serasi apalagi berparas cantik dan
tampan. Semakin banyak saja yang terpesona akan hubungan mereka yang selalu
saja Romantis penuh cinta. Entah saat berjalan bersama, bermain, belajar maupun
berduel. Mereka selalu membawa aura yang bahagia sehingga orang yang
memandangnya juga turut merasakan nya.
Suatu
ketika, Ataya dan Leonard berjanji bertemu di sebuah Telaga. Demi permintaan
kekasihnya, Leonard pergi dengan membawa Gitar. Awalnya, Leo akan menjemput
Ataya di rumah, tapi Ataya menolak. Dia yang akan menjemput Leo ? Haaa yang
benar saja ?? Tapi entahlah …. Akhirnya, Ataya sampai di depan rumah Leo dengan
sepeda jaman Belanda milik kakeknya.
“Eh
say, naik apa ?” Sapa Leo
“Tuh
lihat saja, kamu harus bonceng aku pakai itu. Hehe” sambil menunjuk sepeda yang
ia maksud.
“Waahh,
oke deh say. Ayo cabut !” Menuju sepeda Kakeknya Ataya.
Sepanjang
perjalanan, Ataya bercerita tentang sejarah sepeda tersebut sejak Kakeknya
masih bujang. Awalnya, sepeda itu diperoleh dari hadiah sang kaisar pada
masanya. Kakek Ataya pun senang mendapat penghargaan berupa barang mewah kala
itu, tak terduga ternyata Nenek Ataya mempunyai simpati pada kakek Ataya saat
bertemu di jalan. Karna merasa kasihan pada Nenek Ataya, Kakek Ataya pun
membonceng nya sampai rumah dengan penuh perjuangan kala mendaki dan menuruni
bukit. Mereka terlihat saling menyayangi, dan peristiwa itulah di kenang
sebagai “Romantic Day” yang pertama kalinya di desa sang Nenek.
“Wah
say, berarti kita bakal jadi penerus kakek dan nenek mu dong ? hehe” Tanya Leo
pada akhirnya.
“Yaaa
bisa jadi. Hihihi” Ataya nyengir.
Karna
terhibur oleh cerita Ataya, tak terasa Leo dan Ataya sudah sampai di Telaga
tanpa rasa lelah sedikitpun. Disandarkannya sepeda tersebut di sebuah gubuk
mungil pinggir telaga. Namun, mereka berdua memilih duduk di pinggiran telaga
sembari bermain air. Ataya memang suka sekali bermain air sejak kecil. Bahkan
saat Ulang Tahun pun Ataya di guyur air merasa senang sekali dan membuat
teman-teman Ataya heran. Hehehe Ataya-ataya, lucunya….
Jreeng
jrengg … (Leo mulai memainkan gitarnya, membuat Ataya teringat sebuah lagu yang
ingin dia nyanyikan.)
“Ay,
kita nyanyi yuk ?” Ajak Ataya.
“Hemm,
oke. Mau Lagu apa?”
“Cinta yang Sempurna – Kangen Band”
“Sipp,
masuk intro”
*Bagai
bintang di langit, begitu Cinta kita.. Tak kan pernah binasa, meski terhapus
massa…* (Leo)
**
Terima kasih Tuhan, Kau telah sempurnakan.. Telah Engkau ciptakan, dia untuk
diriku..** (Ataya)
*Aku
bukan Pujangga,yang pandai rangkai kata.. yang ku punya hanyalah, hanya
segenggam cinta*
**Saat
kita melaju, diatas dua roda.. Pegang erat pundakku. Saat meninggalkanku**
*Patahkanlah
sayap ku, saat aku mencoba berpaling dari kasih dan sayang mu..*
**Maka
bunuhlah aku, bila aku mencoba berpaling dan mencari penggantimu…**
Bersama alunan simfony yang begitu indahnya, mereka hanyut dalam suasana
penuh cinta. Tentu saja… hari itulah yang namanya “Romantic Day” terbukti saat
mereka bernyanyi dengan iringan suara gitar, banyak yang melihat bahkan ikut
merasakan bahagianya hari itu.
“Woooww..
Always Romantic Day” teriakk orang-orang yang melihat Leo dan Ataya.
Mendengar
teriakan itu, Leo dan Ataya menghentikan suara mereka dan menoleh ke sumber
suara yang mereka ketahui bahwa mereka sedang berada diantara kerumunan
orang-orang yang bisa dibilang salut pada mereka. Oooww saat kepergok pun tetap
soo sweet.
“Kalian
memang pasangan yang serasi, masnya ganteng, mbaknya juga cantik banget.
Apalagi suara kalian yang bagus juga.”
“Hehe, terimaa kasiih.” Jawab Leo
(Ataya
hanya tersenyum memandangi orang tersebut.)
Tiba-tiba,
cuaca menjadi mendung dengan titik-tik air yang mulai berjatuhan. Dengan cepat, Leo melindungi Ataya untuk
berteduh di gubuk mungil tempat sepeda mereka disandarkan.
“Bakalan
jadi Hujan So Sweet ay ?” Senyum Ataya
“Iya
nih, orang-orang sampai salut pada kita. Aku tidak menyangka. Aku bangga
banget, bisa memiliki kamu manis.”
“Aku
juga tampan, hehe”
Dengan
canda dan tawa mereka menikmati suasana hujan masih juga dengan Cinta. Entah
sampai kapan mereka bersama ? tetap akan dikenang sebagai “Romantic Day” pada
setiap tahun baru (01 Januari)
Happy
Ending gann..
Uhuyy! Ciee aku tau nih, bwt Maha_Raka a Lovely Couple..! prikitieuw :D
BalasHapusHehehe yupzz,.. buat semua org yg pasangan'nya gitaris dan penyanyi jg bsa :D
BalasHapus